Mitos Kebiasaan Makan yang Harus Mulai Diubah

02 September 2019

Berbagai mitos berkembang di masyarakat, termasuk dalam kaitannya dengan cara mendidik anak. Ada beberapa mitos salah kaprah yang bisa mempengaruhi kebiasaan makan sehari-hari si kecil. Sebagai orangtua, sebaiknya kita tidak percaya begitu saja dengan kebiasaan-kebiasaan makan yang belum jelas manfaatnya, karena kenyataannya ada beberapa mitos keliru yang harus orangtua ketahui berkaitan dengan kebiasaan makan si kecil.

  1.     Anak Wajib Menghabiskan Makanannya

Tradisi ini sudah menjamur di kalangan masyarakat. Anak-anak sering kali dipaksa untuk menghabiskan makanannya. Cara orangtua untuk memaksa anak menghabiskan makannya pun bermacam-macam, ada yang dengan ancaman atau dengan iming-iming hadiah. 

Sebenarnya, Anda tidak perlu memaksa si kecil untuk menghabiskan makanannya tanpa sisa sedikit pun. Menurut Maggie Moon, ahli gizi dari Los Angeles, kebiasaan memaksa anak menghabiskan makanannya tanpa sisa bisa memicu lonjakan berat badan anak. Si kecil akan tumbuh menjadi anak yang terlalu banyak makan.

Selama yang dikonsumsinya adalah makanan sehat, Anda bisa memberikan sedikit kebebasan pada anak untuk memilih makanan yang diinginkan. Yang paling penting adalah anak mengkonsumsi makanan sesuai dengan porsi dan kemampuan lambungnya. Dengan begitu, Anda juga melatih kepekaan mereka terhadap rasa kenyang dan lapar. Tips agar makanan anak tidak bersisa, bila anak belum bisa menyiapkan makanan sendiri, berikan porsi kecil tiap kali makan.

  1. Menyembunyikan Sayur ke dalam Makanan 

Cara orangtua untuk membiasakan anak agar doyan makanan sehat memang sangat kreatif. Seperti yang kita tahu bersama, anak-anak biasanya memang tidak suka sayur. Supaya mereka tetap mendapatkan makanan bergizi, ibu menyembunyikan sayur pada makanan supaya anak bisa makan sayur tanpa menyadarinya. Cara ini memang bisa membuat nutrisi anak terpenuhi, tetapi tidak bisa membuat anak mengerti tentang manfaat sayur bagi tubuhnya. Oleh karena itu, sebaiknya segera tinggalkan mitos ini.

Sebagai gantinya, Anda bisa menunjukkan langsung menu sayuran pada anak. Supaya anak lebih tertarik mencoba sayuran, buatkan kreasi masakan yang lebih menarik. Anda juga bisa menghias makanan. Misalnya, sayur brokoli dibentuk menyerupai rambut manusia atau wortel yang dibentuk lucu seperti bunga. Selain itu, kenalkan manfaat berbagai jenis sayuran agar anak lebih paham mengapa ia harus menkonsumsi sayuran.

  1.     Anak Laki-Laki Tidak Boleh Makan Kedelai

Beberapa daerah masih mempercayai mitos bahwa anak-anak laki-laki tidak boleh makan kedelai karena akan berpengaruh pada turunnya hormon testosteron. Tetapi benarkah demikian? 

Kenyataannya, makanan seperti tahu, tempe, kecap, susu kedelai, dan olahan kedelai lainnya juga bermanfaat untuk anak,laki-laki maupun perempuan. Asalkan porsinya tidak berlebihan, anak laki-laki pun bisa mengkonsumsi kedelai. Bahan makanan ini memiliki kadar protein yang tinggi. Kedelai bisa dikonsumsi semua usia dan sangat bermanfaat mencegah risiko kanker payudara.

mitos kebiasaan makan

  1.     Balita hanya Boleh Makan Makanan Hambar

Banyak ibu yang tidak memberikan garam,gula atau perasa tambahan lain untuk MPASI anaknya karena percaya bahwa balita hanya boleh makan makanan hambar.

Menurut Diana Rice, ahli gizi dari The Kids Cook Monday, anak balita justru harus dikenalkan berbagai rasa. Pasalnya, usia balita adalah usia yang mana anak sangat terbuka menerima rasa-rasa makanan yang baru. 

Pengenalan akan rasa pun sebenarnya sudah dimulai saat bayi diberikan ASI Eksklusif, yaitu dari makanan yang dikonsumsi oleh Ibu. Jadi, jangan ragu mengenalkan berbagai macam rasa pada si kecil, ya. 

Lakukan pengenalan rasa secara bertahap. Misalnya, kenalkan sayuran yang agak pahit, ikan yang gurih, atau buah yang manis. Semakin banyak anak mengenal rasa makanan, selera makannya pun akan terus berkembang. Yang penting tidak menggunakan bumbu instan atau perasa makanan buatan.

  1.     Membiarkan Anak yang Tidak Mau Mengkonsumsi Makanan Tertentu

Anak-anak memang sering pilih-pilih makanan. Mereka lebih senang mengkonsumsi makanan yang manis seperti roti, permen, atau es krim. Tak jarang mereka juga menolak makan nasi. Hal ini sebaiknya tidak dibiarkan saja ya, Parents. Jika Anda membiarkan si kecil memilih-milih makanan, kebiasaan ini akan berlanjut hingga mereka dewasa. 

Saat anak tak mau makan makanan tertentu, terus perkenalkan makanan tersebut dengan cara masak yang berbeda-beda agar anak mau memakannya. Jangan bosan mencoba menawarkan makanan yang berbeda-beda pada anak.

Baca juga:

  1. Biarkan Anak Bermain dengan Makanan! Fakta Mengejutkan di Baliknya
  2. Ajari Anak Menghargai Makanan
Bagaimana Menurut Anda?
+1
0
+1
0
+1
0

Tag: ,

Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket